MAKNA ETIKA BISNIS

Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikosyang berarti”timbul dari kebiasaan”. Etika adalah cabang utama

 

filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama : meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), danetika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).

 

Etika adalah suatu cabang dari filosofi yang berkaitan dengan ”kebaikan (rightness)” atau moralitas (kesusilaan) dari perilaku manusia. Dalam pengertian ini etika diartikan sebagai aturan-aturan yang tidak dapat dilanggar dari perilaku yang diterima masyarakat sebagai baik atau buruk. Sedangkan Penentuan baik dan buruk adalah suatu masalah selalu berubah. Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Paradigma etika dan bisnis adalah dunia yang berbeda sudah saatnya dirubah menjadi paradigma etika terkait dengan bisnis atau mensinergikan antara etika dengan laba. Justru di era kompetisi yang ketat ini, reputasi perusahaan yang baik yang dilandasi oleh etika bisnis merupakan sebuah competitive advantage yang sulit ditiru. Oleh karena itu, perilaku etik penting diperlukan untuk mencapai sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis.

 

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005).

 

Etika bisnis memiliki arti yang berbeda di setiap negara, yaitu : (Bertens, 2000):

1. Bahasa Belanda à bedrijfsethiek (etika perusahaan).

2. Bahasa Jerman à Unternehmensethik (etika usaha).

3. Bahasa Inggrisà corporate ethics (etika korporasi).

 

 

 

I.       Analisis Arti Etika

Etika dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : (Bertens, 2000):

 

1.      Etika sebagai Praktis

a.       Nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan walaupun seharusnya dipraktekkan.

b.      Apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral.

 

2.      Etika sebagai Refleksi

a.       Pemikiran moral à berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

b.      Berbicara tentang etika sebagai praksis atau mengambil praksis etis sebagai objeknya.

c.       Menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang.

d.      Dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah.

 

II.            Perkembangan Etika Bisnis

Perkembangan etika bisnis menurut Bertens (2000)

  1. Situasi Dahulu

Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur.

 

  1. Masa Peralihan (Tahun 1960-an)

Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility.

 

  1. Etika Bisnis Lahir di AS (Tahun 1970-an)

Sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS.

 

  1. Etika Bisnis Meluas ke Eropa (Tahun 1980-an)

Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European Business Ethics Network (EBEN).

 

  1. Etika Bisnis menjadi Fenomena Global (Tahun 1990-an)

tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia.Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.

 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan etika bisnis, yaitu :

  1. Pengendalian diri;
  2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility);
  3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi;
  4. Menciptakan persaingan yang sehat;
  5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”;
  6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi);
  7. Mampu menyatakan yang benar itu benar;
  8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah;
  9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama;
  10. Menumbuh kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati;
  11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan.

 

 

 

 

Ada beberapa masalah yang dihadapi dalam Etika bisnis yaitu :

 

1.      Sistematik

Masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.

 

2.      Korporasi

Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan yang dalam perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.

 

3.      Individu

Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan.Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.

 

 

Sumber :

1.      http://andyhariman.blogspot.com/2010/01/pengertian-etika-bisnis.html

2.      ANDERSON GUNTUR KOMENAUNG, Universitas Sam Ratulangi, Manado.

3.      id.wikipedia.org

 

 

Leave a comment